0 votes
by (320 points)

2001Jawabnya; tergantung. Jika Anda atau pasangan sering bergonta-ganti pasangan, maka risiko terkena penyakit menular seks akan semakin tinggi. Dan masih ada beberapa risiko lainnya yang bisa Anda ketahui lebih lanjut disini. Jika Anda atau pasangan sering bergonta-ganti pasangan, maka risiko terkena penyakit menular seks akan semakin tinggi. Artinya, bisexual jangankan kesehatan, masa depan dan nyawa pun bisa terancam. Sejatinya, aktivitas oral seks aman dilakukan, dengan catatan kondisi pasangan satu sama lain tidak mengidap suatu penyakit menular seksual tertentu atau dengan kata lain membawa bakteri maupun virus yang membahayakan. Cara alternatif untuk memberikan kepuasan seksual ini kurang lebih sama tingginya akan risiko penularan penyakit melalui aktivitas seksual penetrasi. Walau persentase sukses mediasinya tidak baik darah, saliva (cairan ludah pada mulut) merupakan media yang cukup ideal untuk perkembangan bakteri dan virus. Jika kita sudah bicara bakteri dan virus, berarti kita sudah bicara berbagai kemungkinan penyakit menular seksual yang berpotensi dapat ditimbulkan. Oleh karena itu, bisexual kebersihan oral dan kelamin merupakan status penentu dalam aman atau tidaknya aktivitas oral seks. Sementara darah sendiri merupakan media yang sangat baik untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri, virus dan berbagai penyebab penyakit lainnya. Karena itu kontak terhadap darah seseorang, termasuk menelan darah tersebut, akan meningkatkan risiko untuk terjadinya penularan berbagai macam penyakit. Klik 'next' untuk selanjutnya. Terlebih jika terdapat luka atau sariawan pada mukosa mulut Anda atau pasangan Anda. Jika tersebut terjadi, maka risiko yang ada tidak hanya berisiko terkena HIV namun anda juga berisiko tertular berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh darah. Melakukan hubungan seks yang tidak aman, dengan PSK, terlebih berganti-ganti pasangan, tentu saja akan meningkatkan risiko untuk mengalami IMS (infeksi menular seksual), meskipun aktivitas yang dilakukan sebatas melakukan oral sex. Padahal dengan oral sex saja, infeksi herpes simpleks yang berasal dari genital dapat menyebar hingga ke daerah mulut, demikian juga dengan infeksi gonorrea dan lain sebagainya. Tidak hanya kebersihan dan kesehatan fisik saja yang berperan menentukan sehat atau tidaknya seseorang untuk melakukan oral seks. Tapi juga kesehatan akal sehat dan moral juga masuk dalam pertimbangan. Klik 'next' untuk selanjutnya. Sangat mungkin sekali infeksi penyakit mematikan berawal dari aktivitas oral seks. Pertukaran cairan antar pasangan melalui tertelan ataupun paparan Sebut contoh salah satunya herpes, infeksi herpes dapat diteruskan dari seseorang yang sedang mengalami infeksi aktif, atau dari penderita tanpa gejala apapun. Pada saat sedang dalam keadaan aktif, virus berada di saliva dan sekresi genital dan dapat berada di situ selama sedang terjadi serangan klinis dan beberapa hari atau minggu setelahnya. Penyebaran virus dapat terjadi dengan kontak langsung dengan sekresi yang terinfeksi atau dengan kontak langsung dengan kulit penderita di daerah yang terinfeksi. Kenyataan bahwa penyakit ini sering ditularkan selama kegiatan vaginal, anal ataupun oral seks membuat penyakit herpes sering dikategorikan sebagai sexual transmitted disease atau pakem zaman sekarang dikenal dengan istilah sexual transmitted infection. Klik 'next' untuk selanjutnya. Proses screening terhadap penyakit-penyakit tersebut diatas. Dengan dilakukannya deteksi secara dini, anda akan mendapatkan pengobatan sebelum penyakit-penyakit tersebut menimbulkan komplikasi yang lebih buruk terhadap tubuh anda.

Your answer

Your name to display (optional):
Privacy: Your email address will only be used for sending these notifications.
Welcome to QNA BUDDY, where you can ask questions and receive answers from other members of the community.
...